Kamis, 19 Mei 2016

Untuk sebuah nama

Untuk seorang yang salah
Tenang saja aku tak pernah berusaha untuk menghindar
Aku tak pernah berusaha membenci
Aku sudah cukup dewasa untuk memahami, perihal pertemuan kita
Mungkin kita dipertemukan untuk masing-masing saling merenung
Bisakah kita menjadi dewasa dalam sebuah kata lain selain cinta
Kita tak pernah tau skenario Allah SWT yg mana dan seperti apa yg di tetapkan dalam hidup kita
Tapi aku bersuyukur wahai seorang yg salah
Aku belajar darimu
Aku bukan ada di usia 17 tahun dimana jika semua yg tak diharapkan lantas aku harus pergi dari semua

Tidak
Aku bukan yg seperti itu
Aku paham mungkin kita bagaikan kereta, selalu bersama namun tak pernah bertemu
.
.
Untuk orang yg salah aku tak pernah membenci, jikapun ada hal-hal yg jelas membuatku kecewa dan marah padamu
Aku tak pernah sejahat itu membenci
Aku pernah membenci seorang karena hal kecil, karena aku tak mau dia terus ada di hidupku
Karena apa ? Karena dg benci ku aku masih mencintanya hingga saat ini
.
.
Untuk yg salah
Aku akan tetap tersenyum untukmu
.
.
Sampai nanti jika benar-benar Allah SWT menunjukan bahwa kau tak lagi salah dan bersedia hidup dg ku
.
.
untuk sebuah nama dan seorang yg salah
Ini takdir kita
.
.
Maaf saya tak mampu mencinta