Sabtu, 01 September 2018

Aksara tak bertinta


Terik itu, tak sepatah kata pun terlontar dari bibir kami
Hampir mirip syair lagu memang
Tak ada kata perpisahan atau apapun
Yang ada hanya rasa saling percaya dan menguatkan diri dalam diam saat itu
Keyakinan kami hampir yakin
Tapi sesaat menghilang
Aku merasakan itu
Perbedaan kami
Bukan pada keyakinan memang yang mutlak harus terhenti
Karena ada murka Tuhan di dalamnya jika bertahan

Sejak tatap mata itu bertemu
Sejak kalimat pertama itu terucap
Menjadi aksara dalam goresan buku cerita hidup aku dan kamu
Kamu
Rasa dingin yang menghangatkan
Rasa cemas yang menenangkan
Rasa sedih yang membahagiakan
Dan rasa yg tak berasa menjadi asa
Namun,
Berulang kali aku mencari jawaban
Tapi tak satupun titik temunya
Berulang kali menulis berharap ada yang tersurat, namun tak juga
Ada patahan kata yang selalu terlontar, tapi rasanya juga tak sampaikan
Lalu kami mencoba lewat kalimat
Tapi berakhir pada perdebatan, yang menambah perbedaan
Aku  hampir lelah untuk menjadi kita
Aksara yang selalu aku tulis dengan tinta kasih itu berubah menjadi kering lalu habis
Lalu aku coba mengisi tinta itu lagi,
dalam titik jemu itu kami berdoa
yaALLAH
apapun yang terbaik untuk kita mohon tunjukan
berulang kali ditunjukkan petunjuk .. tapi lagi-lagi
perbedaan kita
benar-benar harus berakhir
Aksara cerita kita
mungkin sampai disini
ketika abu-abu itu sekuat dengan usaha dijadikan putih dan hingga seharusnya berwana
perlahan aku ganti menjadi hitam...
dan aku biarkan mengering
hingga pada akhirnya......
kita menjadi bagian aksara yang tak bertinta
#ZA
#260818
#22.10