Suatu Pagi di sebuah desa yang terletak di kaki bukit bagian ujung timur negeri ini, seorang guru bernama Karenina Renjana, yang biasa dipanggil ibu Nina bersama lima rekannya, tengah mengabdikan diri menjadi seorang guru dan sebagai sumber informasi bagi warga sekitar yang masih jauh dari teknologi.